DATA SKALA LIKERT


Ketika kita belajar tentang skala likert, kita mengenal penskalaan respon misalnya Sangat Setuju – Setuju – Netral – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju. Penskalaan ini apabila dikaitkan dengan jenis data yang dihasilkan adalah data Ordinal. Sekedar mengingatkan bahwa jenis data ada empat NOIR (Nominal, Ordinal, Interval, Rasio) keempat jenis data ini memiliki ciri sebagai berikut:

  • Nominal    : Bersifat mengklasifikasikan saja, tanpa ada jenjang diantara klasifikasi. Angka hanya bermakna sebagai variasi jenis tanpa bermakna tingkatan. Missal: laki-laki – perempuan, 1 untuk kode laki-laki dan 2 untuk kode perempuan, angka 1 dan 2 bukan merupakan tingkatan, yang artinya 2 bukan berarti lebih tinggi daripada 1. Data jenis ini belum bisa dilakukan operasi matematis.
  • Ordinal    : Bersifat mengklasifikasikan, dan klasifikasi tersebut sudah merupakan tingkatan. Sehingga dengan data ordinal ini angka sudah menunjukkan mana yg lebih besar dan mana yang lebih kecil. Tetapi masing-masing klasifikasi yang berupa tingkatan tersebut tidak memiliki jarak yang sama. Missal : juara dalam perlombaan balap sepeda. Ada juara 1 juara 2 dan juara  3. Angka 1, 2, 3 tersebut sudah memiliki makna tingkatan, bahwa juara 1 lebih cepat daripada juara 2 dan juara 3. Juara 2 lebih cepat daripada juara 3. Juara 1 waktu tempuahnya 5 menit, Juara 2 waktu tempuhnya 7 menit dan juara 3 waktu tempuhnya 12 menit. Yang dimaksud tidak memiliki jarak yang sama adalah antara juara 1 dan 2 selisih waktunya 2 menit, antara juara 2 dan juara 3 selisih waktunya 5 menit. Dengan demikian kita masih belum bisa menggunakan operasi matematis, karena angka 1, 2 dan 3 itu hanya berupa ranking saja.
  • Interval    : bersifat mengklasifikasikan, dan klasifikasi tersebut sudah merupakan tingkatan yang masing-masing tingkatan memiliki jarak yang sama. Misal: nomor sepatu. Sepatu dengan nomor 39, 40, 41, 42. Angka nomor sepatu tersebut sudah bermakna tingkatan bahwa nomor 42 lebih tinggi daripada nomor 41 dan seterusnya. Pada data interval masing-masing tingkatan tersebut memiliki jarak yang sama. Sepatu nomor 39 memiliki panjang 30cm, nomor 40 memiliki panjang 31cm, nomor 41 memiliki panjang 32cm, nomor 42 memiliki panjang 33cm. dengan contoh tersebut berarti setiap tingkatan memiliki interval 1cm, interval inilah yang dimaksud dengan jarak yang sama di masing-masing tingkatan. Dengan adanya interval yang kita ketahui tersebut, kita bisa memaknai bahwa nomor sepatu 42 adalah nomor 39 ditambah 3cm, tapi kita belum bisa memaknai bahwa nomor 42 adalah nomor 39 dikali 3. Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa data interval sudah bisa dikenai operasi matematis penjumlahan dan pengurangan, namun belum bisa dikenai operasi matematis perkalian dan pembagian. Hal ini karena data interval tidak memiliki angka nol mutlak.
  • Rasio    : ini adalah data dengan tingkatan yang tertinggi karena telah memiliki angka nol mutlak. Missal ukuran panjang atau tinggi, dan ukuran berat. Berat 0 kg berarti memang tidak ada massa yang ditimbang. Berat 3 kg lebih besar daripada berat 2 kg, berat 2 kg lebih besar daripada berat 1 kg. Sehingga berdasarkan contoh tersebut kita bisa memaknai bahwa 3 kg adalah 2kg + 1kg atau 3kg adalah 3x1kg. Dengan demikian data rasio sudah bisa dikenai semua operasi matematis: +, -, x, dan :

Kembali ke persoalan skala likert, mengapa data likert termasuk data ordinal? Sebenarnya alasannya gampang. Sangat setuju pasti lebih tinggi daripada yang setuju. Yang setuju pasti lebih tinggi daripada yang netral, yang netral pasti lebih tinggi daripada yang tidak setuju, sedangkan yang tidak setuju pasti lebih tinggi daripada yang sangat tidak setuju. Namun jarak antara sangat setuju ke setuju dan dari setuju ke netral dan seterusnya tentunya tidak sama, oleh karena itu data yang dihasilkan oleh skala likert adalah data ordinal. Sedangkan cara scoring bahwa Sangat setuju 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2 dan sangat tidak setuju 1 hanya merupakan kode saja untuk mengetahui mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah. Dari cara scoring tersebut kita tidak bisa memaknai bahwa sangat setuju adalah netral ditambah setuju.  Tapi permasalahannya sesuai dengan ciri-ciri dari data ordinal, bahwa data ordinal belum bisa dikenai operasi matematis, mengapa pada saat scoring dari skala likert kita menjumlahkan skor di tiap-tiap item padahal jelas-jelas skala data ordinal tidak bisa dijumlahkan? Lalu ketika kita melakukan seleksi item kita mengkorelasikan skor item dengan skor total dengan korelasi product moment Pearson? Padahal sebagaimana kita ketahui rumus korelasi Pearson ada unsur penjumlahan, perkalian, dan pembagian?
Silahkan anda renungkan ???? kalau sudah mendapat pencerahan silahkan berbagi….
Salam pembelajaran!

48 Responses to “DATA SKALA LIKERT”

  1. bagus_psi Says:

    Betul Boss… iku nanti akan mencerahkan atau malah nambahi bingung mahasiswa haha…

  2. samianstats Says:

    wah gini Boss…. kita akan sulit menghargai yang cerah kalo kita belum pernah merasakan pada situasi kegelapan dulu ha..ha..ha..ha…. itu baru namanya belajar

  3. cut khaliqun Says:

    saya setuju sekali dengan pendapat Bapak di atas. tesis saya mandeg karena ini. pendapat beberapa orang, likert adalah interval sehingga dipakai regresi linier. tapi saya ada membaca buku kupas tuntas analisis regresi, penulis: cornelius trihendradi, penerbit andi 2007, di sana tidak dijelaskan skala likert, tapi hubungan causal variabel-variabel (independen dan dependen) yang berskala ordinal seperti masalah-masalah kepuasan bisa dicari dengan regresi ordinal (polytomous universal model). tapi saya belum begitu jelas tentang syarat-syarat penggunaan regresi ordinal ini.apakah Bapak bisa membantu saya?

  4. Pak saya mau menanyakan, kalau untuk mengukur … ummm misalkan
    nilai kewajaran harga atau batas maksimal kewajaran harga yang dimuat didalam kuesioner. dengan contoh seperti ini

    Berapa besar jumlah uang yang biasa anda keluarkan untuk melakukan pembelian?
    1 2 3
    (Rp 4.000) (Rp 4.000 s/d Rp 8.000) (Rp 8.000 s/d Rp 12.000)
    4 5
    (Rp12.000 s/d Rp 16.000) (Lebih dari Rp 16.000)

    Menurut bapak sebaiknya saya mengunakan skala apa?
    -best regard opick-

  5. maap, saya br mampu menyusun skripsi nih…
    sepengetahuan saya, kalo datanya ordinal dalam menghitung korelasinya (tunggal) menggunakan Rank Kendall, tapi kalo nilainya interval baru menggunakan product moment (Pearson).

  6. Pak, tentang variabel moderator dibahas dunkz…

  7. Ike Wiyono Says:

    sampai saat ini saya masih bingung apa perbedaan sangat tidak setuju dengan tidak setuju dan setuju dengan sangat setuju? banyak orang yang mempertanyakan hal itu. mohon bantuannya , trima kasih.

  8. nurlaely rizkia Says:

    Terima kasih atas ilmunya…
    saya pernah membaca di sebuah buku bahwa untuk menganalisis minat, sikap, dan kepribadian, kita dapat menggunakan instrumen “The Allport-Vernon-Lindzey of the Value” dan skala Likert. Tetapi tidak dijelaskan bagaimana hubungan antara keduanya. Bisakah Bapak membantu saya? Bagimana cara menghubungkan antara isntrumen Lindzey tersebut dengan skala Likert? Indikator apa saja yang harus hadir dalam pembuatan instrumen (khususnya dalam bidang pendidikan)?….Terima kasih…

  9. Trimakasih, atas ilmunya 🙂

  10. Pak, bagaimana kalau ada 3 option :
    baik, cukup dan kurang?
    tolong bantu saya memberikan skor ny…..
    dan materi tersebut ada di buku apa?
    trims

  11. suliyanto Says:

    Saya sangat setuju, mestinya korelasi data ordinal menggunakan rank spearman…

  12. sungguh ribet….

  13. rissa dewi septiani Says:

    pak. apa bisa skla likert penskoran nya di pake empat?
    misal sangat setuju,setuju,kurang setuju,dan tidak setuju.

    • rissa@.. klo buku yang saya baca bisa 5 ko..
      sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju

  14. pa saya ingin tanya…
    pa kah bisa skala likert digunakan dengan 3 skala, yaitu sangat setuju, kurang setuju dan tidak setuju…
    mohon bantuannya,karena skripsi saya menggunakan 3 skala dan itu dipertanyakan.
    trimakasih pa

  15. izin copy yah bwt tugas kul.. thx be4..

  16. saya pengen tau dong tentang skala likert 4 dan skala likert 5.perbedaan keduanya dan keduanya masing2 cocoknya untuk penelitian yang bagaimana
    thanks

  17. Achmad Machsuni Says:

    kalau nggak bisa dijumlahkan lalu bagaimana cara analisisnya. pake regresi atau yang lain. kalau pake regresi bagaimana cara meregresnya

  18. wah saya disuruh dosen untuk mencari data tentang skala likert, untuk mnentukan skala anggka 1,2,3,4,5 dari mana, ternyata aku sudah menemukannya.

  19. salam kenal!
    saya skarang sedang membuat skripsi yang pengolahana datanya memngunakan skala likert untu menentukan kriteria suatu alat apakah valit atau tidak. kira2 apa situs yang memuat tentang kriteria kevalitan suatu alat? terimakasi

  20. Mahsiswalagibikinskripsi Says:

    Tolong bos buat pencerahan tentang skala likert untuk pengukuran kepuasan pasien…

  21. […] SKALA LIKERT By Maldi Carmendi SKALA LIKERT […]

  22. Met Opel Says:

    Bener nih si Bapak bikin tambah bingung. Lalu apa dampaknya kalau kita menganggap skala likert menghasilkan data interval (seperti yang ada di beberapa literatur), lalu data kita analisis menggunakan regresi linier berganda. Apakah interpretasi data menjadi ngawur??

  23. isnaeni Says:

    om, bisa tolong lampirkan referensinya gak ttg mengapa skla likert termasuk ke dalam data ordinal? biar nanti kalu sidang saya ditanyain referensinya

  24. bisa di perinci mengenai skla rikert??

  25. Tolong, saya masih binggung sm Rumus’a.. ???
    teori insyaalah bisa dimengerti. Terima kasih bnyak Pak

  26. Mohamad ichwan Says:

    kalau ordinal, kenapa tidak pakai korelasi spearman???

  27. Mohon bantuannya, sy msh bingung dgn skala likert ini, kbtulan sy sdng nyusun skripsi saat ini, dlm kuesioner yg sy gunakan pilihan jwbnnya yaitu hampir selalu, selalu, kdng-kdng dan tidak pernah. Dgn pilihn ini apkh match bila sy mggnkn uji regresi linier? Sbnarnya likert itu termsk skala ordinal atau interval? Trm ksh.

  28. waduh saya sudah pusing neh dengan skala likert nehh………..!

  29. kalau tentang persepsi terhadap program diklat bisa gak pak kita pake pengukuran skala likert,kalau pengukuran sy sangat setuju,setuju,tidak setuju dan sangat tidak setuju kira2 bisa gak pak

    • sya mo nanya juga nii… bagaimana kita menentikan aktivitas siswa tu baik dekali, baik, sedang buruk, buruk sekali, apasih indikatornya??? mohon bantuannya…

  30. saya mau tannya, kalau instrumen saya seperti di bwah ini..
    1. Goodwill termasuk ke dlm akun..
    a. utang lancar
    b. modal
    c. aktiva tetap berwujud
    d. persediaan
    e. aktiva tetap tidak berwujud
    jwaban yang benar (e)…jika benar=1, dan jika salah=0

    itu termasuk skala pengukuran dengan skala apa?
    trimakasih

  31. honeyzen Says:

    terimakasih banyak,
    artikelnya bermanfa’at sekali
    salam dr sukabumi ^^

  32. saya mo nanya nih, gmn cara buat analisis regresi berganda tampa harus menggunakan program spss, apa ada cara manualnya ,tolong bos?

  33. jadi musti bagaimana? kalau kendal sama sperman bukannya ngitung hubungan gitu2 juga ya? lah kalau yang diukur cuma satu? misal penilaian responden terhadap suatu media diukur dengan skala 1-5, apa diitung aja yang setuju sekian….. yang tidak setuju sekian… yang netral sekian… gitu ya?

    • samianstats Says:

      Kalau statistik inferensi ya minimal harus ada 2 variabel. Kalau hanya satu variabel ya yang bisa digunakan statistik deskriptif (frekwensi, mean, median, modus, percentile, kwartil, desil dll)

  34. oke baru baca, iya kadangkala kita ng paham betul tentang hakekat statistik, akhirnya ya tabrak sana sini tidak disesuaikan dengan logika berfikir.

  35. pak skripsi saya ada kesalahan pada penilaian skala likert nih..
    jadi pertanyaan positif saya menilai dengan
    sangat setuju denngan angka 1
    sangat tidak setuju dengan angka 7

    nah sewaktu dimasukan kedalam spss saya balik menjadi
    sangat setuju denngan angka 7
    sangat tidak setuju dengan angka 1

    apakah ada masalah atau tidak?

    • samianstats Says:

      Klo score sudah dibalik untuk pertanyaan favorable sangat setuju nilai tinggi dan sangat tidak setuju nilai rendah ya secara prinsip udah bener.

  36. Mohon bantuannya, skripsi saya berjudul “Pengaruh kompetensi dan integritas terhadap pendeteksian kecurangan” dengan skala pengukuran untuk variabel X1, X2 dan Y menggunakan skala guttman.
    Apakah untuk analisisnya bisa menggunakan Regresi Linear berganda?
    Jika tidak, metode analisis apa yg harus dipakai.
    Terimakasih

  37. Emang sih skala likert tuh ordinal tapi setelah nyari2 di gugel gitu ada tu artikel yang mentransformasikan data dari skala likert ke interval dengan metode suksesif interval dan setelah di uji coba data hasil transformasi dan data likert asli menghasilkan nilai persamaan dan koefisien regresi yang sama serta percobaan pada korelasi yang menghasilkan nilai 0,94….salam kendari 😀

  38. Wisudani izza Says:

    pak maaf mau tanya ,skripsi sy menggunakan skala likert dengan skoring 4 = selalu, 3= sering,2=jarang, dan 1= tidk pernah
    kemudian dari skor ini saya kepengen hasilnya baik,sedang buruk…itu bagaimana untuk menentukan kriteria hasil baik,sedang,buruknya pak??terimakasih

    • samianstats Says:

      Skor skalanya dari seluruh item dijumlahkan dicari mean dan standard deviasinya. Setelah itu bisa pake stanfive, kuartil atau percentile untuk buat normanya.

Leave a reply to Wisudani izza Cancel reply